Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2011/04/membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz1oFgMiuFQ

Rabu, 15 Agustus 2012

Jalan-jalan Ke Sri Gethuk...


      Apakabar teman-teman pasti sehat semua kan?? Yaa kali ini saya mau mengulas sedikit tentang eksotisme pariwisata di daerah Yogyakarta dan sekitarnya teman lebih tepatnya wisata di daerah Gunung Kidul.
Kali ini saya mau bercerita tentang pengalaman saya bersama teman-teman dan sebagian kader IMM FT bertamasya akhir semester di daerah Gunung Kidul tepatnya di desa wisata Air terjun Sri Getuk ini terletak di desa Bleberan Playen Gunungkidul. Daerah Gunungkidul yang dikenal dengan daerah kering namun meyimpan sejuta keindahan salah satunya adalah Air terjun ini. Untuk menuju ke lokasi Air terjun ini memerlukan adrenalin yang luar bisa. Dari daerah keramaian, menuju daerah hutan jati dan hutan kayu putih kemudian melewati perkampungan yang masih alami dan hamparan sawah yang sangat indah. Jalan yang saya lalui tidak hanya jalan yang beraspal namun juga jalan yang masih berbatuan yang membuat rasa penasaran untuk sampai di lokasi semakin tak sabar. Namun semua itu terbayarkan tatkala kita sudah sampai ke Air terjun yang kita tuju, air terjun ini memanglah belum lama di buka menjadi lahan pariwisata oleh masyarakat dan pemerintah setempat sehingga keadaannya pun masihlah sangat asri dan belum terlalu banyak terjamah tangan manusia.
Tiket masuk ke daerah ini murah kawan ketika kami berkunjung sekitar awal tahun kemaren, kita hanya harus merogoh kocek sekitar Rp5.000,- per orang dan untuk fasilitas parkir Rp.2.000,- per motor. Selain itu sebenarnya kita tidak hanya disuguhi air terjun saja, melain ada juga tempat yang berdekatan dengan air terjun yang patut kita kunjungi juga, yaitu Goa Rancang Kencono. Gua terebut mengkisahkan sejuta sejarah perjuangan tentara mataram dalam  melawan kolonial belanda pada masa itu, di situ kita juga bisa menyewa tour guide dan lampu senter untuk sekedar menyusuri eksotisme goa tersebut. Setelah kita puas menikmati keindahan goa, biasanya pengunjung langsung bertolak menuju air terjun Sri gethuk, karena jalan yang tidak terlalu jauh, dari goa menuju air terjun hanya di tempuh kurang lebih sekitar 5-10 menit, itu biasanya terkendala karena memang infrastruktur jalan didesa wisata tersebut belumlah memadai, namun itu jadi catatan tersendiri bagi teman-teman, karena disekeliling perjalanan teman-teman akan di suguhi berbagai macam rindang persawahan dan kebun serta hijau pepohonan.
Sesampainya di lokasi disuguhkan dengan keindahan sungai yang sangat indah dan masih alami dengan suara-suara burung-burung yang berkicau menambah keindahan ditempat ini. Sebelum menuju ke air terjun harus menggunakan sebuah rakit yang dibuat sederhana dengan menggunakan drum plastik dengan mesin. Halnya dengan Rp. 5000,- kita dapat menaiki rakit tersebut dengan melihat kesana kemari keindahan sungai dan pemadangan pegunungan yang sangat lestari. Dalam perjalanan menuju Air terjun menggunakan rakit, seorang pemandu Air Terjun yang juga pengoprasi rakit tersebut menceritakan asal mula nama Air Terjun Sri Gethuk. Berdasarkan cerita yang dipercayai masyarakat, air terjun tersebut merupakan tempat penyimpanan kethuk yang merupakan salah satu instrumen gamelan milik Jin Anggo Meduro. Oleh karena itu disebut dengan nama Air Terjun Sri Gethuk. Konon, pada saat-saat tertentu masyarakat Dukuh Menggoran masih sering mendengar suara gamelan mengalun dari arah air terjun.Namun jangan khawatir teman jika kocek kita terbatas teman-teman juga bisa kok menuju ke lokasi dengan hanya berjalan kaki, murah sob terus juga menyehatkan dan lagi pemandangan saat kita berjalan menuju lokasi juga tak mengecewakan temann kita akan diseguhi hijau dan asrinya persawahan yang berundak-undak atau biasa kita sebut dengan terasering, selain itu jika kita capek kita juga bisa istirahat di gubuk-gubuk yang ada dipersawahan itu teman .
Namun perlu diingat teman, kita jangan sampai mandi di sungai tersebut tanpa sepengetahuan dan bimbingan dari bapak pengelola ataupun tim rescue yang disana, soalnya aliran sungai bawahnya lumayan deras teman dan juga batu karang disana lumayan cukup curam dan berongga, jadi salah-salah kita mau asik liburan malah jadi bencana.
Setelah sampai di lokasi tepat air terjun kita akan disuguhi indahnya air  terjun yang keseluruhan ada tiga air terjun besar, yang kesemuanya mengalir ke sungai yang ada dibawahnya, air terjun di sri gethuk memang agak berbentuk undak-undak yang sangat indah dan mengalir air bening dengan butiran buih-buihnya yang putih, yang  akan memanjakan mata kita dan membuat sejuk badan kita ketika butiran tetes air percikan mengenai sebagian tubuh kita. Sungguh menakjubkan teman keindahan air terjun sri gethuk, pasti tidak akan terlupakan oleh teman-teman, serta akan membuat fresh pikiran teman-teman saat liburan. Silahkan bagi teman-teman yang tertarik berkunjung silahkan datang langsung ke lokasi dengan serta membawa teman-teman baru di kelas atau organisasi di kampus baru teman-teman di UMY.
READMORE - Jalan-jalan Ke Sri Gethuk... Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2011/04/membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz1oFggoiz2

Kamis, 01 Maret 2012

SISTEM KENDALI

SISTEM KENDALI

     Sistem kendali atau sistem kontrol (control system) adalah suatu alat (kumpulan alat) untuk mengendalikan, memerintah, dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Istilah sistem kendali ini dapat dipraktekkan secara manual untuk mengendalikan stir mobil pada saat kita mengendarai/menyetir mobil kita, misalnya, dengan menggunakan prinsip loloh balik. Dalam sistem yang otomatis, alat semacam ini sering dipakai untuk peluru kendali sehingga peluru akan mencapai sasaran yang diinginkan. Banyak contoh lain dalam bidang industri / instrumentasi dan dalam kehidupan kita sehari-hari di mana sistem ini dipakai. Alat pendingin (AC) merupakan contoh yang banyak kita jumpai yang menggunakan prinsip sistem kendali, karena suhu ruangan dapat dikendalikan sehingga ruangan berada pada suhu yang kita inginkan.
Pada prinsipnya ada 2 macam sistem kendali: sistem kontrol sikuensial/logika dan sistem kontrol linear (loloh-balik). Sistem kendali berbasis logika-samar (logika Fuzzy) akhir-akhir ini banyak diperkenalkan sebagai gabungan di antara kedua sistem tersebut.
(menurut Wikipedia ensiklopedi)

    Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi harus ada yang dikendalikan, yang merupakan suatu sistem fisis, yang biasa disebut dengan kendalian (plant). 

     Masukan dan keluaran merupakan variabel atau besaran fisis. Keluaran merupakan hal yang dihasilkan oleh kendalian, artinya yang dikendalikan; sedangkan masukan adalah yang mempengaruhi kendalian, yang mengatur keluaran. Kedua dimensi masukan dan keluaran tidak harus sama.

Pada sistem kendali dikenal sistem lup terbuka (open loop system) dan sistem lup tertutup (closed loop system). Sistem kendali lup terbuka atau umpan maju (feedforward control) umumnya mempergunakan pengatur (controller) serta aktuator kendali (control actuator) yang berguna untuk memperoleh respon sistem yang baik. Sistem kendali ini keluarannya tidak diperhitungkan ulang oleh controller. Suatu keadaan apakah plant benar-benar telah mencapai target seperti yang dikehendaki masukan atau referensi, tidak dapat mempengaruhi kinerja kontroler.


Gambar 1. Sistem pengendalian lup terbuka


Pada sistem kendali yang lain, yakni sistem kendali lup tertutup (closed loop system) memanfaatkan variabel yang sebanding dengan selisih respon yang terjadi terhadap respon yang diinginkan. Sistem seperi ini juga sering dikenal dengan sistem kendali umpan balik. Aplikasi sistem umpan balik banyak dipergunakan untuk sistem kemudi kapal laut dan pesawat terbang. Perangkat sehari-hari yang juga menerapkan sistem ini adalah penyetelan temperatur pada almari es, oven, tungku, dan pemanas air.



Gambar 2. Sistem pengendalian lup tertutup


Dengan sistem kendali gambar 2, kita bisa ilustrasikan apabila keluaran aktual telah sama dengan referensi atau masukan maka input kontroler akan bernilai nol. Nilai ini artinya kontroler tidak lagi memberikan sinyal aktuasi kepada plant, karena target akhir perintah gerak telah diperoleh. Sistem kendali loop terbuka dan tertutup tersebut merupakan bentuk sederhana yang nantinya akan mendasari semua sistem pengaturan yang lebih kompleks dan rumit. Hubungan antara masukan (input) dengan keluaran (output) menggambarkan korelasi antara sebab dan akibat proses yang berkaitan. Masukan juga sering diartikan tanggapan keluaran yang diharapkan.
Untuk mendalami lebih lanjut mengenai sistem kendali tentunya diperlukan pemahaman yang cukup tentang hal-hal yang berhubungan dengan sistem kontrol. Oleh karena itu selanjutnya akan dikaji beberapa istilah-istilah yang dipergunakannya.

Istilah-istilah dalam sistem pengendalian adalah :

1. Masukan

Masukan atau input adalah rangsangan dari luar yang diterapkan ke sebuah sistem kendali untuk memperoleh tanggapan tertentu dari sistem pengaturan. Masukan juga sering disebut respon keluaran yang diharapkan.

2. Keluaran
Keluaran atau output adalah tanggapan sebenarnya yang didapatkan dari suatu sistem kendali.

3. Plant
Seperangkat peralatan atau objek fisik dimana variabel prosesnya akan dikendalikan, msalnya pabrik, reaktor nuklir, mobil, sepeda motor, pesawat terbang, pesawat tempur, kapal laut, kapal selam, mesin cuci, mesin pendingin (sistem AC, kulkas, freezer), penukar kalor (heat exchanger), bejana tekan (pressure vessel), robot dan sebagainya.

4. Proses

Berlangsungnya operasi pengendalian suatu variabel proses, misalnya proses kimiawi, fisika, biologi, ekonomi, dan sebagainya.

5. Sistem
Kombinasi atau kumpulan dari berbagai komponen yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

6. Diagram blok
Bentuk kotak persegi panjang yang digunakan untuk mempresentasikan model matematika dari sistem fisik. Contohnya adalah kotak pada gambar 1 atau 2.


7. Fungsi Alih (Transfer Function)

Perbandingan antara keluaran (output) terhadap masukan (input) suatu sistem pengendalian. Suatu misal fungsi alih sistem pengendalian loop terbuka gambar 1 dapat dicari dengan membandingkan antara output terhadap input. Demikian pula fungsi alih pada gambar 3.



8. Sistem Pengendalian Umpan Maju (open loop system)
Sistem kendali ini disebut juga sistem pengendalian lup terbuka . Pada sistem ini keluaran tidak ikut andil dalam aksi pengendalian sebagaimana dicontohkan gambar 1. Di sini kinerja kontroler tidak bisa dipengaruhi oleh input referensi.

9. Sistem Pengendalian Umpan Balik
Istilah ini sering disebut juga sistem pengendalian loop tertutup . Pengendalian jenis ini adalah suatu sistem pengaturan dimana sistem keluaran pengendalian ikut andil dalam aksi kendali.


Gambar 3. Sistem pengendalian lup tertutup


10. Sistem Pengendalian Manual
Sistem pengendalian dimana faktor manusia sangat dominan dalam aksi pengendalian yang dilakukan pada sistem tersebut. Peran manusia sangat dominan dalam menjalankan perintah, sehingga hasil pengendalian akan dipengaruhi pelakunya. Pada sistem kendali manual ini juga termasuk dalam kategori sistem kendali jerat tertutup. Tangan berfungsi untuk mengatur permukaan fluida dalam tangki. Permukaan fluida dalam tangki bertindak sebagai masukan, sedangkan penglihatan bertindak sebagai sensor. Operator berperan membandingkan tinggi sesungguhnya saat itu dengan tinggi permukaan fluida yang dikehendaki, dan kemudian bertindak untuk membuka atau menutup katup sebagai aktuator guna mempertahankan keadaan permukaan yang diinginkan.




11. Sistem Pengendalian Otomatis
Sistem pengendalian dimana faktor manusia tidak dominan dalam aksi pengendalian yang dilakukan pada sistem tersebut. Peran manusia digantikan oleh sistem kontroler yang telah diprogram secara otomatis sesuai fungsinya, sehingga bisa memerankan seperti yang dilakukan manusia. Di dunia industri modern banyak sekali sistem ken dali yang memanfaatkan kontrol otomatis, apalagi untuk industri yang bergerak pada bidang yang proses nya membahayakan keselamatan jiwa manusia.





12. Variabel terkendali (Controlled variable)

Besaran atau variabel yang dikendalikan, biasanya besaran ini dalam diagram kotak disebut process variable (PV). Level fluida pada bejana pada gambar 4 merupakan variabel terkendali dari proses pengendalian. Temperatur pada gambar 5 merupakan contoh variabel terkendali dari suatu proses pengaturan.

13. Manipulated variable
Masukan dari suatu proses yang dapat diubah -ubah atau dimanipulasi agar process variable besarnya sesuai dengan set point (sinyal yang diumpankan pada suatu sistem kendali yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan keluaran sistem kontrol). Masukan proses pada gambar 4 adalah laju aliran fluida yang keluar dari bejana , sedangkan masukan proses dari gambar 5 adalah laju aliran fluida yang masuk menuju bejana. Laju aliran diatur dengan mengendalikan bukaan katup.

14. Sistem Pengendalian Digital
Dalam sistem pengendalian otomatis terdapat komponen -komponen utama seperti elemen proses, elemen pengukuran (sensing element dan transmitter), elemen controller (control unit), dan final control element (control value ).




15. Gangguan (disturbance)
Suatu sinyal yang mempunyai k ecenderungan untuk memberikan efek yang melawan terhadap keluaran sistem pengendalian(variabel terkendali). Besaran ini juga lazim disebut load.



16. Sensing element

Bagian paling ujung suatu sistem pengukuran ( measuring system) atau sering disebut sensor. Sensor bertugas mendeteksi gerakan atau fenomena lingkungan yang diperlukan sistem kontroler. Sistem dapat dibuat dari sistem yang paling sederhana seperti sensor on/off menggunakan limit switch, sistem analog, sistem bus paralel, sistem bus serial serta si stem mata kamera. Contoh sensor lainnya yaitu thermocouple untuk pengukur temperatur, accelerometer untuk pengukur getaran, dan pressure gauge untuk pengukur tekanan.

17. Transmitter
Alat yang berfungsi untuk membaca sinyal sensing element dan mengubahnya supaya dimengerti oleh controller.

18. Aktuator
Piranti elektromekanik yang berfungsi untuk menghasilkan daya gerakan. Perangkat bisa dibuat dari system motor listrik (motor DC servo, moto r DC stepper, ultrasonic motor, linier moto, torque motor , solenoid), sistem pneumatik dan hidrolik. Untuk meningkatkan tenaga mekanik aktuator atau torsi gerakan maka bisa dipasang sistem gear box atau sprochet chain.

19. Transduser
Piranti yang berfungsi untuk mengubah satu bentuk energi menjadi energi bentuk lainnya atau unit pengalih sinyal. Suatu contoh mengubah sinyal gerakan mekanis menjadi energi listrik yang terjadi pada peristiwa pengukuran getaran. Terkadang antara transmiter dan tranduser dirancukan, keduanya memang mempunyai fungsi serupa. Transduser lebih bersifat umum, namun transmiter pemakaiannya pada sistem pengukuran.

20.Measurement Variable
Sinyal yang keluar dari transmiter, ini merupakan cerminan sinyal pengukuran. 

21. Setting point
Besar variabel proses yang dikehendaki. Suatu kontroler akan selalu berusaha menyamakan variabel terkendali terhadap set point.

22. Error

Selisih antara set point dikurangi variabel terkendali. Nilainya bisa positif atau negatif, bergantung nilai set point dan variabel terkendali. Makin kecil error terhitung, maka makin kecil pula sinyal kendali kontroler terhadap plant hingga akhirnya mencapai kondisi tenang ( steady state)

23. Alat Pengendali (Controller)

Alat pengendali sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam mengendalikan suatu proses. Controller merupakan elemen yang mengerjakan tiga dari empat tahap pengaturan, yaitu
a. membandingkan set point dengan measurement variable
b. menghitung berapa banyak koreksi yang harus dilakukan, dan
c. mengeluarkan sinyal koreksi sesuai dengan hasil perhitungannya,

24. Control Unit
Bagian unit kontroler yang menghitung besarnya koreksi yang diperlukan.

25. Final Controller Element

Bagian yang berfungsi untuk mengubah measurement variable dengan memanipulasi besarnya manipulated variable atas dasar perintah kontroler.

26. Sistem Pengendalian Kontinyu
Sistem pengendalian yang ber jalan secara kontinyu, pada setiap saat respon sistem selalu ada. Pada gambar 7. Sinyal e(t) yang masuk ke kontroler dan sinyal m(t) yang keluar dari kontroler adalah sinyal kontinyu.


READMORE - SISTEM KENDALI Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2011/04/membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz1oFggoiz2

Laporan CNC/CAM kelompok Rangers


LAPORAN
PRAKTIKUM CNC/CAM
Disusun Oleh :
Nama                         : - Frindiya Siamputra
                                     - Bhayu Kurniawan
                                     - Hendra Jaya
                                     - M. Iqbal
                                     - Dimas C.
Kelompok                  : Rangers

JURUSAN TEKNIK MESIN - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Yogyakarta
2012
PRAKTIKUM CNC/CAM
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
 

LEMBAR PENGESAHAN
Praktikum                                : CNC/CAM
Jenis Praktukum                      : Pemesinan dengan Mesin CNC
Nama   Kelompok                   : Kelompok Rangers
Anggota                                              : -  Frindiya Siamputra
-          Bhayu Kurniawan
-          Hendra Jaya
-          Iqbal Naim
-          Dimas Chalifiardi
NIM                                        : -  20100130033
-          20100130035
-          20100130036
-          20100130037
-          2010013039
Tanggal Praktikum                  :  27 Januari   2012
Batas Akhir Pengumpulan      :  25 Februari  2012





Yogyakarta, 16 Februari 2012
                                                                                                                                                                          Mengetahui,
                                                                                               
                                                                  (                 )  
                                                                      Co. Ass
KATA PENGANTAR

Alhamdulilaahi Rabbil Alamin, puji syukur kita kehadirat Allah SWT.yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk-Nya sehingga penyusunan Laporan Akhir Praktikum CNC/CAM ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Laporan praktikum  ini dibuat sebagai tindak lanjut dari hasil Praktikum CNC/CAM Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Penyusun menyampaikan terima kasih pihak-pihak yang telah membantu. Diantaranya :
1.      Kepada M. Budi Nur Rahman, S.T. selaku dosen pembimbing praktikum.
2.      Kepada Hendry Rahcmat selaku kordinator praktikum CNC/CAM tahun 2011/2012.
3.      Kepada Eko Widodo selaku Co. Ass .
4.      Kepada Aditya Ferdianto selaku Co. Ass.
5.      Kepada Andri Setiawan selaku Co. Ass.
6.      Kepada Aripullah Ahmad selaku Co. Ass.
7.      Kepada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta selaku penyedia sarana dan prasarana alat praktikum.
8.      Kepada Bapak Joko selaku Laboran.
9.      Kepada Keluarga yang telah membantu secara moril maupun materil.
10.  Kepada Teman-teman angkatan 2010 yang telah memotivasi demi kelancaran pembuatan laporan ini.
11.  Kepada pihak-pihak yang belum disebutkan, penyusun mengucapkan terima kasih.
 penyusun mengharapkan  masukan dan kritik serta saran selama penyusunan berlangsung. namun demikian, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan praktikum ini jauh dari sempurna mengingat keterbatasan referensi dan waktu yang tersedia untuk penyusunannya. untuk itu penyusun mengharapkan timbal balik dari berbagai pihak demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang.
Selanjutnya, penyusun berharap semoga Laporan Akhir CNC/CAM ini dapat bermanfaat dalam memahami teori dan praktek CNC/CAM.

Yogyakarta,15 Februari 2012
Penyusun, 

   Kelompok Rangers
      





DAFTAR ISI

Halaman Judul                                                                                               
Halaman Pengesahan                                                                          ii
Kata Pengantar                                                                                               iii
Daftar Isi                                                                                             v
BAB I. Dasar Teori
Ø  1.1.Sejarah CNC/CAM....................................................................   1
Ø  1.2.Tujuan Praktikum......................................................................    1
Ø  1.3.Gambar Desain dan Penjelasan.................................................    2
o   1.3.1. Gambar Desain..........................................................   2
o   1.3.2. Penjelasan Gambar 3D..............................................    8
Ø  1.4. Dasar Teori...............................................................................    9
o   1.4.1. Pemrograman Mesin CNC Manual...........................    9
o   1.4.2. Pemrograman Mesin CNC dengan CAM.................    10
o   1.4.3. Jenis-jenis Mesin CNC..............................................    11
o   1.4.4. Proses Pengecoran.....................................................   11
BAB II. Langkah Kerja   
Ø  2.1.Log Book Langkah Kerja............................................................ 13
Ø  2.2.Langkah Pemrograman Art CAM............................................... 15
o   2.2.a. Penulisan program desain Velg Racing ......................  16
o   2.2.b. Penulisan program desain Tiang Penyangga ..............  22
o   2.2.c. Penulisan program desain Dudukan Bawah................ 27
Ø  2.3. Langkah Pemesinan.................................................................... 31

BAB III. Kebutuhan Bahan & Harga Jual
Ø  3.1.Alat & Bahan yang diperlukan..................................................   51
Ø  Tugas          .......... ...................................................................           58
Ø  Kesimpulan  ...................................................................................    61
Ø  Kritik Dan Saran.............................................................................    62
Ø  Saran ...............................................................................................   63
Ø  Catatan ............................................................................................   64


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.         Sejarah CNC/CAM
Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numeeically Conterolled) bermula dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Masschusetss, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut diperuntukan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit.
Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini di picu oleh perkembangan microprosesor, sehingga volume unit pengendalian dapat lebih ringkas.
Dewas ini pengguna mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak.

1.2.         Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum CNC/ CAM disini antara lain adalah sebagai berikut  :
ü  Mampu mendesain suatu benda kerja dengan bantuan software Art-Cam
ü  Memahami cara kerja mesin CNC
ü  Mampu mengoprasikan mesin CNC
ü  Meningkatkan daya kreatifitas Mahasiswa
ü  Mehami tahapan proses pemesinan menggunakan mesin CNC
ü  Meningkatkan jiwa enterpreuner atau kewirausahaan Mahasiswa
ü  Memahami perancangan dalam proses pemesinan
ü  Memahami cara-cara pemesinan yang baik
ü  Memahami tahapan peleburan bahan yaitu lilin parafin

1.3.         Gambar Desain dan Penjelasan
1.3.1.      Gambar desain
a.       Gambar Susunan 2D
(dapat dilihat pada gambar no 1)
b.      Gambar Rincian 2 D terdiri atas :
                        i.              Gambar Velg Racing
(dapat dilihat pada gambar no 2)
                      ii.              Gambar Tiang Penyangga Racing UMY
(dapat dilihat pada gambar no 3)
                    iii.              Gambar Dudukan Velg Racing UMY
(dapat dilihat pada gambar no 4)

    


1.3.2.      Penjelasan Gambar 3D
Desain sebuah piagam yang berbentuk velg racing dengan tiang penyangga (diskbrake) serta dudukan bawah untuk plakat namanya dan berfungsi sebagai kenang-kenangan/piagam yang kami beri judul “Velg Racing UMY”, yang terdiri atas beberapa bagian seperti diuraikan dibawah ini..
3.Dudukan bawah (plakat nama)

2.Tiang penyangga (diskbrake)
1.Velg Racing

(gambar rencana 3D)

Ket :
1.      Gambar Velg Racing
Pada bagian ini adalah inti dari desain yaitu sebuah velg racing dimana akan dicantumkan: (1). nama HMM ( organisasi resmi JTM UMY), (2) nama/ Lambang JTM UMY.

2.      Gambar Tiang Penyangga (diskbrake)
Pada bagian ini berfungsi sebagai tempat dudukan velg racing, yang berupa sebuah piringan diskbrake sekaligus sebagai tiang penyangga velg racing ke dudukan bawah (plakat nama)
3.      Gambar Dudukan Bawah (plakat nama)
Pada bagian ini berfungsi sebagai dudukan dari velg racing dan tiang penyangga, serta sekaligus sebagai tempat menuliskan plakat nama.

1.4.         Dasar Teori
1.4.1.      Pemrogaman Mesin CNC Manual
CNC (Computer Numerical Control) adalah sebuah istilah umum yang digunakan untuk suatu sistem yang mengontrol fungsi mesin perkakas dengan menggunakan instruksi kode yang diproses untuk komputer. Proses untuk memasukan instruksi kode dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
                                                    1. MDI (Manual Data Input ) : pemasukan kode dengan cara manual melalui keyboard yang tersedia pada CNC.
                                                    2. CAD/CAM : proses pemasukan kode dibuat terlebih dahulu di komputer , setelah jadi desain yang diinginkan maka kode G-nya ditransfer ke CNC.




1.4.2.      Pemrograman Mesin CNC dengan CAM
Proses pemesinan merupakan pembentukan benda kerja (work piece) sesuai dengan bentuk atau ukuran yang diinginkan dengan memeotong bagian-bagian tertentu dari benda kerja melalui proses pemesinan. Pemesinan biasanya dilakukan untuk menghasilkan bentuk dengan toleransi dimensi yang tinggi, permukaan yang halus dan geometri yang rumit.
     Pemesinan merupakan operasi proses sekunder karena biasanya dilakukan pada benda kerja yang dihasilkan oleh proses primer seperti penuangan atau pengecoran (casting), proses pengolahan bentuk (metal forming), pengecoran panas dan penempaan. Karena bentuk yang beraneka ragam maka proses pemesinan yang dilakukan bermacam-macam sesuai dengan bidang yang dihasilkan silindrik atau rata.
     Pada praktikum CNC ini, proses pemesinan merupakan langkah lanjut membuat atau merancang desain yang akan dibuat, yaitu perancangan dari vector ataupun bitmap 2D atau 3D. Pada proses ini, secara garis besar ada dua langkah yang akan dilakukan yaitu, Roughing dan Finishing (namun untuk praktikum ini langsung pada proses finishing mengingat keterbatasan waktu dan benda kerja yang cukup lunak yaitu lilin/Wax).
     Roughing  merupakan proses pemesinan dimana hasil dari proses ini masih kasar atau tidak halus seperti motif yang telah dibuat. Pada proses ini akan menggunakan pahat jenis end mill dengan ukuran pahat nantinya disesuaikan dengan desain hasil perancangan. Sedang untuk finishing merupakan proses akhir atau penghalusan dari proses roughing. Pada proses ini kita akan menggunakan pahat jenis ball nose.
    


1.4.3.      Jenis – jenis mesin CNC
 Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin CNC dalam mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu :

a)              Mesin Bubut CNC
CNC Two Axis atau yang lebih dikenal dengan    Mesin Bubut (Lathe Machine) 

b)              Mesin Frais CNC
Mesin CNCThree Axis atau yang lebih dikenal                                 dengan Mesin Frais (Milling Machine).

      
(mesin bubut CNC)                    (mesin milling CNC)

1.4.4.      Proses Pengecoran

Proses pengecoran adalah suatu proses pembuatan yang pada dasarnya merubah bentuk suatu bahan material (logam, komposit, lilin, dll) dengan cara mencairkannya kemudian dimasukan ke dalam suatu cetakan dengan dituang atau ditekan.Dalam cetakan material cair akan mengalami pembekuan dan menyusut.


Produk hasil pengecoran dapat langsung dipakai sebagai produk akhir. Akan tetapi kabanyakan masih memerlukan proses lanjut seperti proses pemotongan, penyambungan, pembubutan, pemesianan, perlakuan panas atau penyelesaian lainnya.
Ada berbagai macam jenis proses pengecoran namun untuk pengecoran lilin tidaklah serumit pada pengecoran logam dan material keras lainnya mungkin hanya dalam penuangan lilin panas saat cair harus diperhatikan beberapa hal, karena jika lilin terlalu panas maka lilin yang akan terbentuk terkadang malah akan mengalami cacat dalam.








BAB II
LANGKAH KERJA
2.1.         Log Book Langkah Kerja
No

Uraian Kegiatan Dan Sketsa Gambar

Waktu
Alat yang Digunakan
1.
Menggambar desain di CAD 2D



a.Gambar rencana velg racing
3 jam
Software CAD

b.Gambar rencana tiang penyangga
3jam
Software CAD

c.Gambar rencana dudukan bawah
3jam
Software CAD

d.Gambar Susunan “Velg Racing UMY”
1jam
Software CAD
2.
Menggambar 3 D



a. Gambar 3D velg racing
2jam
Software CAD

c.Gambar 3D tiang penyangga
2jam
Software CAD

c.Gambar 3D dudukan bawah
2jam
Software CAD

d.Gambar 3D Susunan “Velg Racing UMY”
1jam
Software CAD
3.
Menggambar desain di Art CAM



a.Gambar CAM velg racing
2 jam
Software Art CAM

b.Gambar CAM tiang penyangga
1jam
Software Art CAM

c.Gambar CAM dudukan bawah
1jam
Software Art CAM
4.
Konsultasi desain ke Co_ast
1jam
-
5.
Gambar rencana cetakan cor



a.Gambar cetakan velg racing
30 menit
Penggaris &Pensil

b.Gambar cetakan tiang penyangga
30 menit
Penggaris &Pensil

c.Gambar cetakan dudukan bawah
30 menit
Penggaris &Pensil
6.
Pembuatan cetakan cor



a.Cetakan Velg Racing
1jam
Gunting Plat Seng

b.Cetakan tiang penyangga
1jam
Gunting Plat Seng

c.Cetakan dudukan bawah
1jam
Gunting Plat Seng
7
Persiapan pengecoran  lilin



a.Merajang lilin
1jam
Pisau cutter

b.Memasak lilin
30 menit
Panci &Kompor listrik

c.Pewarnaan lilin sesuai rencana
5menit
Sendok

d.Memberi lapisan malam ke pinggir cetakan agar cetakan tidak bocor
30 menit
-
8
Pengecoran lilin



a.Menuang lilin cair panas ke cetakan
15menit
-

b.Membersihkan peralatan kerja
15menit
Sapu &Kemoceng
9
Pedinginan
1 malam

10
Pembokaran semua cetakan
2 jam
Cutter & gunting




11
Pengikisan cetakan sesuai ukuran rencana
3 jam
Cutter &Penggaris
12
Persiapan Pemesinan



Menyiapkan File gambar desain yang sudah di buat di Art CAM
15menit
Flashdisk
13
Mulai Pemesinan



A.    Pengerjaan velg racing



Pengerjaan pertama kedalaman 9mm
105menit
CNC MDX-20

Pengerjaan kedua kedalaman 20mm
170menit
CNC MDX-20

Pemberian nama di velg / finishing
205menit
CNC EGX-15

B.     Pengerjaan tiang penyangga



Pengerjaan pertama kedalaman 9mm
70menit
CNC MDX-20

Pengerjaan kedua kedalaman 20mm
105menit
CNC MDX-20

Pengerjaan ke tiga(karena kesalahan roughing)
240menit
CNC MDX-20

C.     Pembuatan dudukan bawah



Pengerjaan pertama kedalaman 9mm
95menit
CNC MDX-20

Pengerjaan kedua kedalaman 20mm
53menit
CNC MDX-20

Pengerjaan ketiga kedalaman 27mm
51menit
CNC MDX-20

Penamaan dudukan/pemberian nama pada plakat
150menit
CNC EGX-15
14
Pengerjaan Finishing
4jam


Dari uraian log book diatas alokasi waktu total untuk pengerjaan pembuatan piagam “Velg Racing UMY” dari proses desain hingga pengerjaan akhir/finishing adalah 33jam 144 menit atau (73.04’’)  73jam 4menit.

2.2.         Langkah Pemograman Art CAM
Karena pada saat proses pengerjaan pembuatan desain menggunakan bantuan software CAM maka contoh penulisan program juga akan menggunakan langkah-langkah penulisan/pembuatan desain pada software CAM. Langkah penulisan program terbagi menjadi tiga bagian desain terpisah yaitu sebagai berikut :
a.       Penulisan program untuk desain Velg Racing
b.      Penulisan program untuk desain Tiang Penyangga
c.       Penulisan program untuk desain Dudukan Bawah
2.2.a. Penulisan Program untuk desain Velg Racing
1.        Buka program atau software CAM.
 
2.        Setelah itu klik Create New Project lalu klik File New Model.
3.        Setelah itu atur ukuran untuk Height (Y) 140mm, dan Width (X) 140mm lalu   tekan OK.
4.        Setelah muncul lembar kerja seperti diatas maka langkah selanjutnya adalah membuat garis bantu pada sisi tengahnya dengan klik Create Polyline dan mulai membuat garis bantu tengah melintang.

5.        Setelah garis melintang selesai dibuat seperti gambar diatas maka langkah selanjutnya adalah menempatkan garis-garis tersebut agar dapat lurus melintang tepat pada lembar kerja dengan cara klik kedua garis melintang tersebut lalu klik Align LeftCenter in Pages.

6.        Lalu buat lingkaran sebesar  D = 120 mm, dengan cara klik Create Circle lalu klik Diameter pada Circle Size dan isikan angka 120 mm lalu klik Create Close.
           
7.        Setelah itu klik lingkaran tersebut agar berada ditengah dengan cara seperti langkah no 5 diatas.
8.        Setelah itu ulangi langkah pada no 6 dan 5, untuk membuat lingkaran dengan D= 110mm, 105mm, 35mm, dan 30mm.
9.        Lalu mulai bentuk kaki velg dengan cara klik Create Rectangle lalu isikan pada kolom Width = 20mm, Height = 60 mm dan klik Crete Close lalu Tengahkan dan geser kebawah.
      


10.    Lalu langkah selanjutnya adalah membuat Radius pada kaki-kaki dengan cara membuat lingkaran D=20mm sebanyak 2 kali lalu geser tepat berimpit dibawah kaki-kaki velg, setelah itu langkah selanjutnya adalah memotong lingkaran tersebut dengan klik Trim Vector Into Section dan mulai buat radius seperti gambar dibawah.
   
11.    Langkah selanjutnya adalah menggandakan kaki velg tersebut menjadi 3bagian melintang dengan cara klik bagian yang digandakan lalu klik Blok Copy/Rotate Rotate Copy AngleTotal360 isikan Number of Obyek sebanyak 16 lalu klik Pick Center With Mouse dan klik center diameter dan klik Aply Close.

12.    Lalu langkah selanjutnya adalah memotong/menghapus dan merapikan garis yang tidak diperlukan dan buat kaki velg menjadi tiga bagian.
13.    Setelah itu Tuliskan Nama HMM pada ketiga kaki velg tersebut dan buat logo JTM UMY pada tengah Velg dengan cara sbb klik Create Vektor Text atur Font,Size,Character, dan Line huruf setelah itu klik pada bagian lembar kerja dan mulai menulis huruf, setelah itu rapikan dan Copy huruf menjadi tiga buah dan pasangkan masing-masing huruf ke bagian velg.
14.    Setelah itu buat logo JTM UMY dengan langkah yang sama pada pembuatan huruf namun kali ini ada tambahan untuk membuat bentuk bulan sabit diatas tulisan yaitu klik Create Polyline pada atas huruf Y lalu klik Arcs dan buat bentuk bulan sabit diatas huruf ,lalu buat tulisan Teknik Mesin dibawahnya.
15.    Setelah gambar 2D sudah jadi langkah selanjutnya adalah mengubah gambar ke desain 3D dengan klik 3D View untuk melihat gambar 3D lalu isikan tebal dan kedalaman benda dengan cara klik garis yang akan dibuat tebal lalu isikan berapa ketebalan jika menambah ketebalan klik Add dan jika mengurangi/membuat cekung klik Subtrack (namun perlu diingat jika garis yang dapat di Add dan Subtract hanyalah garis yang tersambung ).
16.    Cara menyambung garis yang ingin di Add dan di Subtract adalah dengan mengklik garsi tersebut lalu klik Join Vectors With Coinsident Start or End Point lalu klik Join
17.    Pertama klik double garis pinggir D=120mm dan D=110mm, lalu Add setebal 30mm lalu klik AplyClose.
 
18.    Lalu klik kaki velg dan Add setebal 28mm.
19.    Setelah itu Add lingkaran kecil ditengah setebal 30mm dengan angle 20.
20.    Setelah itu Buat nama dengan mensubtrak tulisan HMM sedalam 2mm dan mengAdd logo JTM UMY setebal 1.5mm.

2.2.a. Penulisan Program untuk desain Tiang Penyangga
1.        Buka program atau software CAM.
2.        Setelah itu klik Create New Project lalu klik File New Model.
3.        Setelah itu atur ukuran untuk Height (Y)200mm, dan Width (X) 140mm lalu   tekan OK.
4.        Setelah muncul lembar kerja seperti diatas maka langkah selanjutnya adalah membuat garis bantu pada sisi tengahnya dengan klik Create Polyline dan mulai membuat garis bantu tengah melintang.
5.        Mulai membuat kotak dengan panjang 115mm dan lebar 10mm, lalu tengahkan dan geser ke bawah.
6.        Buat kaki penyangga dengan membuat 2 kotak dengan panjang 30mm dan lebar 25mm setelah itu atur jarak tengah kaki yaitu 30mm dan jarak samping kaki 17.5mm.
 
7.        Setelah itu buat kotak dengan ukuran panjang 90m lebar 90mm dan buat garis penghubung ke kotak bawah.
8.        Setelah itu potong garis yang tidak diperlukan dan buat dua lingkaran dengan masing-masing diameter 75mm dan pasangkan pada dua sisi kubus 90mm pada bagian bawahnya.
9.        Lalu potong dan hapus garis yang tidak diperlukan sesuai dengan rancangan desain dan buat satu lingkaran lagi diatas sebesar D = 120mm dan pasang pada bagian atas lalu potong dan hapus lingkaran serta garis tidak berguna sesuai rencana
.
10.    Setelah itu buat lingkaran dengan diameter 75mm, dan 35mm lalu bentuk sebuah diskbrake seperti pada gambar rencana serta buat lingkaran sebesar D = 6 mm dengan pola seperti desain pada bagian dalam Disk.
  



11.    Selanjutnya setelah desain 2D jadi adalah membentuk desain kedalam 3D, pertama adalah klik pada desain utama yaitu bagian atas dan dua kaki penyangganya dan Add setebal 12mm

12.    Setelah itu klik bagian kaki-kaki dan Add setebal 8mm,
13.    Setelah itu klik bagian kotak berukuran panjang 115mm lebar 10mm dan Add setebal 10mm
14.    Setelah itu Add diskbrake dan subtrak untuk lingkaran kecilnya sesuai dengan rencana pada desain, dan hasilnya adalah sebagai berikut.

2.2.a. Penulisan Program untuk desain Dudukan Bawah
1.    Buka program atau software CAM.
2.    Setelah itu klik Create New Project lalu klik File New Model.
3.    Setelah itu atur ukuran untuk Height (Y)120mm, dan Width (X) 150mm lalu   tekan OK.
4.    Setelah muncul lembar kerja seperti diatas maka langkah selanjutnya adalah membuat garis bantu pada sisi tengahnya dengan klik Create Polyline dan mulai membuat garis bantu tengah melintang.
5.        Mulai membuat kotak sebesar Height 80 mm dan Width 120mm dengan klik  Create RectangleCreateClose, lalu tengahkan.
6.        Lalu buat kotak sebesar Height 45mm dan Width 120mm dengan cara sama seperti no 5 diatas lalu geser kebawah hingga berimpit dengan garis kotak besar dan membuat kotak besar terlihat terbagi 2 bagian.
.  
7.        Lalu buat 2 kotak sebesar Height 20mm dan Width 25mm, lalu pasang di dalam kotak sebelah atas dengan jarak kedua kotak 30mm dan jarak dari atas 10mm dari samping 20mm.
8.        Setelah itu buat kotak lagi dengan Height 35mm dan Width 110mm, lalu pasangkan kedalam kotak sebelah bawah dan atur supaya berada di tengah.
9.        Setelah itu beri nama pada kotak kecil dibawah atau kotak name plate tersebut dan atur agar terlihat rapi.
10.    Setelah itu buat desain menjadi sebuah desain 3D dengan Add kotak besar sebesar 30mm.
11.    Setelah itu buat kotak menjadi tirus dengan cara klik Fade Relief Startkotak ukuran Hight 45mm Width 120mm (klik bagian atas tepat ditengahnya lalu tahan dan klik sampai digaris paling bawah) lalu isikan Fade Strenght sebesar 70%
12.    Setelah itu langkah selanjutnya adalah menSubtrak 2kotak kecil sedalam 30mm, dan menSubtrak kotak dengan Height 35mm dan Width 110mm sedalam 2mm.
 
13.    Langkah terakhir adalah Add dan Subtract nama sesuai dengan desain. Hingga hasil akhir kurang lebih menjadi seperti ini.


2.3.         Langkah Pemesinan (menjalankan Perintah di CNC)
1.      Open file yang akan dilakukan pemesinan (contoh: ambil salah satu pengerjaan misal untuk dudukan bawah) lalu klik ReliefsCreate Triangle MeshCreate TriangleSave Triangle. Lalu setelah itu buat Folder nama kelompok tulis nama untuk desain yang dikerjakan dan Save as Type ke Binary STL Files kedalaman nama kelompok yang tadi dibuat lalu klik Save.
2.      Tahap Persiapan
a)        Untuk persiapan buka kembali ArtCAM dan simulasikan gerak pahat dari hasil desain.Pastikan kedua file pemesinan disimulasikan dan ingat gerakan pahat dari hasil simulasi.
b)        Untuk persiapan mesin, pastikan kondisi
                                                   I.              Mesin masih dalam kondisi off
                                                II.              Pahat terpasang
                                             III.              Kabel koneksi kekomputer  telah tersambung dengan benar
                                             IV.              Kabel power supply telah terhubung baik
c)        Setelah keempat hal diatas diperiksa, mulai menyalakan mesin dengan menekan tombol power. Mesin akan melakukan sedikit gerakan dan selanjutnya berhenti.
d)       Tekan tombol view untuk mempersiapkan mesin dalam keadaan ready di koordinat x,y (0,0).
e)        Atur titik  Z=0 dengan menekan tombol panah ke bawah sehingga spindel bergerak sedikit ke bawah
f)         Kembali ke komputer, jalankan program ArtSpool yang ada di kelompok ArtCAM.
g)        Buka satu file md2 yang dibuat pada modul 4.
h)        Selanjutnya klik tombol start transfer dan memulai pengiriman peri   ntah ke mesin.
i)          Setelah semua siap. Klik OK dan mulai mengirim data.
j)          Jika jalan spindel sudah sesuai dengan simulasi, mesin siap digunakan
3.      Pemasangan benda kerja
Memasangan benda kerja di mesin CNC menggunakan perekat. Dengan langkah sebagai berikut :
a)        Membersihkan terlebih dahulu sisi benda kerja.
b)        Memasang Lak ban ke benda kerja.
c)        Memasang Double selotip setelahnya.
d)       Membersihkan meja kerja.
e)        Memasang benda kerja dengan memperhatikan posisi x,y nol pada meja kerja yang berada pada bagian kiri depan.
4.      Mengatur titik Z (nol) pada mesin MDX-20
a)        Setelah benda kerja terpasang dengan baik mulailah menutup pengaman mesin dan klik view agar benda kerja dan mata pahat bisa menempatkan ke titik x,y (0,0).
b)        Mulai mengatur titik nol Z dengan menekan tombol Down untuk menempatkan mata pahat tepat di permukaan benda kerja dan UP jika terlalu dalam.
c)        Mesin siap dijalankan, kembali ke komputer.
5.      Setelah semua siap mulai buka aplikasi untuk menjalankan mesin di komputer dan open File yang tadi sudah di save di Triangle mesh, lalu setting dan atur kedalaman potong, setelah siap lalu klik START.

















BAB III
KEBUTUHAN BAHAN & HARGA JUAL

3.1. Alat dan Bahan yang diperlukan.
3.1.1. Alat yang dibutuhkan :
a)        Seperangkat Komputer
b)        Mesin CNC (MDX-20), (EGX-600)
c)        Kompor Listrik
d)        Panci
e)        Sendok
f)         Gunting seng
g)        Penggaris
h)        Cutter & Gunting kertas
3.1.2. Bahan yang dibutuhkan :
a)        Lilin (paravin)
b)        Plat  Alumunium
c)        Pastel/malam
d)        Lak ban
e)        Double selotip
f)         Pewarna lilin
g)        Alkohol/Spritus
   3.1.3. Kalkulasi jumlah kebutuhan bahan :
a). Jumlah Lilin yang dibutuhkan  :
Ket :
Þ (rho lilin)=0,805 g/cm3
Sesuai rancangan bentuk dari Plat cetakan cor perhitungan jumlah lilin dapat dihitung sbb :
1.      Rancangan cetakan Velg Racing :
Volume cetakan (dalam cm)  = Px L x T
                                                  = 12,5x 12,5x 4 (cm)
                                                  = 625cm3
Kebutuhan Lilin (kg)                = V x þ (rho lilin)
                                                  = 625cm3x 0,805 g/cm3
                                                                  = 503,12gr
2.      Rancangan cetakan Tiang penyangga :
Volume cetakan (dalam cm)  = Px L x T
                                                  = 15 x 12 x 4(cm)
                                                  = 720 cm3
Kebutuhan Lilin (kg)                = V x þ (rho lilin)
                                                  = 720 cm3 x 0,805 g/cm3
                                                                  = 579,60 gr
3.      Rancangan cetakan Dudukan bawah:
Volume cetakan (dalam cm)  = Px L x T
                                                  = 12,5 x 8,5x 4 (cm)
                                                  = 425cm3
Kebutuhan Lilin (kg)                = V x þ (rho lilin)
                                                  = 425cm3x 0,805 g/cm3
                                                                  = 342,12 gr
       Jadi Total kebutuhan Lilin untuk ketiga rencana Cetakan :
Rancangan (1+2+ 3)    = 503,12+ 579,60 + 342,12 (gr)
                                                 = 1.424,84 gr
                                                 = 1,42 Kg = 1,5kg (dibulatkan)
b). Plat seng Alumunium yang dibutuhkan  :
Sesuai rancangan bentuk dari Plat cetakan cor perhitungan jumlah Plat seng dapat dihitung sbb :
1.      Rancangan Plat seng Velg Racing  :
Luas cetakan (dalam cm)          = P x L
                                                  = 51 x 4
                                                  = 204cm2
2.      Rancangan Plat seng Tiang Penyangga  :
Luas cetakan (dalam cm)          = P x L
                                                  = 55 x 4
                                                  = 220cm2
3.      Rancangan Plat seng Dudukan Bawah  :
Luas cetakan (dalam cm)          = P x L
                                                  = 43 x 4
                                                  = 172cm2
Jadi Total kebutuhan Lilin untuk ketiga rencana Cetakan :
Rancangan (1+2+ 3)    = 204 + 220 + 172 (cm2)
                                                 = 596 cm2
                                                                  = 600 cm2 (dibulatkan)
c). Malam yang dibutuhkan  :
Sesuai rancangan bentuk dari desain cetakan cor perhitungan jumlah malam kira-kira menghabiskan 2 bungkus.
            d). Lak Ban membutuhkan 1 gulung (itu masih sisa banyak).
            e). Double selotip membutuhkan 1 gulung (itu masih sisa banyak).
            f). Pewarna lilin menghabiskan 2 bungkus (warna kuning dan merah).
            g). Alkohol/Spritus membutuhkan 1 botol (masih sisa).

3.1.4. Kalkulasi biaya pembelian kebutuhan bahan :
      a). Biaya pembelian lilin  1,5 kg       = 1,5 kg x @ Rp. 19.500
                                                          = Rp. 29.250,-
      b). Biaya pembelian plat seng 600 cm2  = 600 cm2x @ Rp. 6,-
                                                               = Rp. 3.600,-
        Ket : karena seng dijual ukuran 50x50 (cm) /@ Rp. 15.000,- hitungan diatas hanya untuk menghitung harga yang harus dikeluarkan untuk membuat cetakan (untuk keperluan menentukan harga jual), namun pembelian tetap membeli ukuran 50x50 yaitu Rp .15.000,-














                c). Biaya pembelian malam      = 2 (bungkus) x @ Rp. 7.000,-
                                                                                      = Rp. 14.000,-
                d). Pembelian Lak Ban                                             = Rp. 7.000,-
                   *biaya yang terpakai diperkirakan hanya              = Rp. 3.000,-
                e). Pembelian Double selotip                               = Rp. 7.000,-
                   *biaya yang terpakai diperkirakan hanya  = Rp. 3.000,-
                f). Pembelian Pewarna                      = 2 (bungkus) x @ Rp. 3.500,-
                                                                                      = Rp. 7.000,-
                   *biaya yang terpakai diperkirakan hanya  = Rp. 3.500,-
                g). Pembelian Alk0hol/Spritus                                  = Rp. 3.000,-
                   *biaya yang terpakai diperkirakan hanya = Rp. 2.000,-
3.2. Kalkulasi Harga jual.
a)      Maka total biaya pengeluaran untuk membeli kebutuhan bahan adalah jumlah dari semua uraian kalkulasi biaya pembelian kebutuhan bahan diatas yaitu sebesar Rp. 70.850,-  , karena pada pembelian bahan yang tidak langsung habis semua dalam satu produksi seperti : Lakban, Spritus, Double selotip, Pewarna. Maka perhitungan harga untuk bahan menjadi Rp. 58.350,-
b)      Sedang untuk biaya kerja atau waktu kerja jika per jam dihargai Rp. 1.500,- maka harga upah adalah ,          = @Rp.1.500,- x 73 jam
                                                    = Rp. 109.500,-
c)      Sedang untuk pemeliharaan alat adalah Rp. 25.000,-
d)     Biaya listrik adalah Rp. 15.000,-





e)      Biaya pembuatan Pamflet 10.000,-
Jadi total kalkulasi biaya yang ditanggung untuk membuat produk adalah jumlah dari semua uraian kalkulasi harga jual diatas yaitu sebesar Rp. 217.850,-  maka dibulatkan menjadi Rp. 220.000,-.
Jadi harga jual produk adalah Rp. 220.000,-  ( Dua Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah ).
Harga diatas adalah kalkulasi harga untuk pembuatan produk dalam jumlah 1 buah, jika produksi lebih dari satu buah maka untuk harga barang bisa menjadi lebih murah, karena tersupsidi dari beberapa jumlah bahan yang tidak habis pemakaiannya dalam satu produksi, serta pembuatan desain dan perancangan yang bisa sekali pakai untuk banyak produksi. Harga untuk produksi massal diperkiran menjadi Rp. 160.000,-  sampai  Rp 180.000,-  (Seratus Enam Puluh Ribu Rupiah) sampai (Seratus Delapan Puluh Ribu Rupiah).

Untuk strategi promosi pemasaran awal maka harga produksi tunggal yaitu   Rp. 220.000,-  dipotong discount 25 % menjadi Rp. 165.000,- (Seratus Enam Puluh Lima Ribu Rupiah ).LAPORAN
PRAKTIKUM CNC/CAM
Disusun Oleh :
Nama              : - Frindiya Siamputra
                                     - Bhayu Kurniawan
                                     - Hendra Jaya
                                     - M. Iqbal
                                     - Dimas C.
Kelompok                  : Rangers

JURUSAN TEKNIK MESIN - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Yogyakarta
2012
PRAKTIKUM CNC/CAM
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
 

LEMBAR PENGESAHAN
Praktikum                                : CNC/CAM
Jenis Praktukum                      : Pemesinan dengan Mesin CNC
Nama   Kelompok                   : Kelompok Rangers
Anggota                                              : -  Frindiya Siamputra
-          Bhayu Kurniawan
-          Hendra Jaya
-          Iqbal Naim
-          Dimas Chalifiardi
NIM                                        : -  20100130033
-          20100130035
-          20100130036
-          20100130037
-          2010013039
Tanggal Praktikum                  :  27 Januari   2012
Batas Akhir Pengumpulan      :  25 Februari  2012





Yogyakarta, 16 Februari 2012
                                                                                                                                                                          Mengetahui,
                                                                                               
                                                                  (                 )  
                                                                      Co. Ass
KATA PENGANTAR

Alhamdulilaahi Rabbil Alamin, puji syukur kita kehadirat Allah SWT.yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk-Nya sehingga penyusunan Laporan Akhir Praktikum CNC/CAM ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Laporan praktikum  ini dibuat sebagai tindak lanjut dari hasil Praktikum CNC/CAM Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Penyusun menyampaikan terima kasih pihak-pihak yang telah membantu. Diantaranya :
1.      Kepada M. Budi Nur Rahman, S.T. selaku dosen pembimbing praktikum.
2.      Kepada Hendry Rahcmat selaku kordinator praktikum CNC/CAM tahun 2011/2012.
3.      Kepada Eko Widodo selaku Co. Ass .
4.      Kepada Aditya Ferdianto selaku Co. Ass.
5.      Kepada Andri Setiawan selaku Co. Ass.
6.      Kepada Aripullah Ahmad selaku Co. Ass.
7.      Kepada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta selaku penyedia sarana dan prasarana alat praktikum.
8.      Kepada Bapak Joko selaku Laboran.
9.      Kepada Keluarga yang telah membantu secara moril maupun materil.
10.  Kepada Teman-teman angkatan 2010 yang telah memotivasi demi kelancaran pembuatan laporan ini.
11.  Kepada pihak-pihak yang belum disebutkan, penyusun mengucapkan terima kasih.
 penyusun mengharapkan  masukan dan kritik serta saran selama penyusunan berlangsung. namun demikian, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan praktikum ini jauh dari sempurna mengingat keterbatasan referensi dan waktu yang tersedia untuk penyusunannya. untuk itu penyusun mengharapkan timbal balik dari berbagai pihak demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang.
Selanjutnya, penyusun berharap semoga Laporan Akhir CNC/CAM ini dapat bermanfaat dalam memahami teori dan praktek CNC/CAM.

Yogyakarta,15 Februari 2012
Penyusun, 

   Kelompok Rangers
      





DAFTAR ISI

Halaman Judul                                                                                               
Halaman Pengesahan                                                                          ii
Kata Pengantar                                                                                               iii
Daftar Isi                                                                                             v
BAB I. Dasar Teori
Ø  1.1.Sejarah CNC/CAM....................................................................   1
Ø  1.2.Tujuan Praktikum......................................................................    1
Ø  1.3.Gambar Desain dan Penjelasan.................................................    2
o   1.3.1. Gambar Desain..........................................................   2
o   1.3.2. Penjelasan Gambar 3D..............................................    8
Ø  1.4. Dasar Teori...............................................................................    9
o   1.4.1. Pemrograman Mesin CNC Manual...........................    9
o   1.4.2. Pemrograman Mesin CNC dengan CAM.................    10
o   1.4.3. Jenis-jenis Mesin CNC..............................................    11
o   1.4.4. Proses Pengecoran.....................................................   11
BAB II. Langkah Kerja   
Ø  2.1.Log Book Langkah Kerja............................................................ 13
Ø  2.2.Langkah Pemrograman Art CAM............................................... 15
o   2.2.a. Penulisan program desain Velg Racing ......................  16
o   2.2.b. Penulisan program desain Tiang Penyangga ..............  22
o   2.2.c. Penulisan program desain Dudukan Bawah................ 27
Ø  2.3. Langkah Pemesinan.................................................................... 31

BAB III. Kebutuhan Bahan & Harga Jual
Ø  3.1.Alat & Bahan yang diperlukan..................................................   51
Ø  Tugas          .......... ...................................................................           58
Ø  Kesimpulan  ...................................................................................    61
Ø  Kritik Dan Saran.............................................................................    62
Ø  Saran ...............................................................................................   63
Ø  Catatan ............................................................................................   64


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.         Sejarah CNC/CAM
Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numeeically Conterolled) bermula dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Masschusetss, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut diperuntukan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit.
Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini di picu oleh perkembangan microprosesor, sehingga volume unit pengendalian dapat lebih ringkas.
Dewas ini pengguna mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak.

1.2.         Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum CNC/ CAM disini antara lain adalah sebagai berikut  :
ü  Mampu mendesain suatu benda kerja dengan bantuan software Art-Cam
ü  Memahami cara kerja mesin CNC
ü  Mampu mengoprasikan mesin CNC
ü  Meningkatkan daya kreatifitas Mahasiswa
ü  Mehami tahapan proses pemesinan menggunakan mesin CNC
ü  Meningkatkan jiwa enterpreuner atau kewirausahaan Mahasiswa
ü  Memahami perancangan dalam proses pemesinan
ü  Memahami cara-cara pemesinan yang baik
ü  Memahami tahapan peleburan bahan yaitu lilin parafin

1.3.         Gambar Desain dan Penjelasan
1.3.1.      Gambar desain
a.       Gambar Susunan 2D
(dapat dilihat pada gambar no 1)
b.      Gambar Rincian 2 D terdiri atas :
                        i.              Gambar Velg Racing
(dapat dilihat pada gambar no 2)
                      ii.              Gambar Tiang Penyangga Racing UMY
(dapat dilihat pada gambar no 3)
                    iii.              Gambar Dudukan Velg Racing UMY
(dapat dilihat pada gambar no 4)

    


1.3.2.      Penjelasan Gambar 3D
Desain sebuah piagam yang berbentuk velg racing dengan tiang penyangga (diskbrake) serta dudukan bawah untuk plakat namanya dan berfungsi sebagai kenang-kenangan/piagam yang kami beri judul “Velg Racing UMY”, yang terdiri atas beberapa bagian seperti diuraikan dibawah ini..
3.Dudukan bawah (plakat nama)

2.Tiang penyangga (diskbrake)
1.Velg Racing

(gambar rencana 3D)

Ket :
1.      Gambar Velg Racing
Pada bagian ini adalah inti dari desain yaitu sebuah velg racing dimana akan dicantumkan: (1). nama HMM ( organisasi resmi JTM UMY), (2) nama/ Lambang JTM UMY.

2.      Gambar Tiang Penyangga (diskbrake)
Pada bagian ini berfungsi sebagai tempat dudukan velg racing, yang berupa sebuah piringan diskbrake sekaligus sebagai tiang penyangga velg racing ke dudukan bawah (plakat nama)
3.      Gambar Dudukan Bawah (plakat nama)
Pada bagian ini berfungsi sebagai dudukan dari velg racing dan tiang penyangga, serta sekaligus sebagai tempat menuliskan plakat nama.

1.4.         Dasar Teori
1.4.1.      Pemrogaman Mesin CNC Manual
CNC (Computer Numerical Control) adalah sebuah istilah umum yang digunakan untuk suatu sistem yang mengontrol fungsi mesin perkakas dengan menggunakan instruksi kode yang diproses untuk komputer. Proses untuk memasukan instruksi kode dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
                                                    1. MDI (Manual Data Input ) : pemasukan kode dengan cara manual melalui keyboard yang tersedia pada CNC.
                                                    2. CAD/CAM : proses pemasukan kode dibuat terlebih dahulu di komputer , setelah jadi desain yang diinginkan maka kode G-nya ditransfer ke CNC.




1.4.2.      Pemrograman Mesin CNC dengan CAM
Proses pemesinan merupakan pembentukan benda kerja (work piece) sesuai dengan bentuk atau ukuran yang diinginkan dengan memeotong bagian-bagian tertentu dari benda kerja melalui proses pemesinan. Pemesinan biasanya dilakukan untuk menghasilkan bentuk dengan toleransi dimensi yang tinggi, permukaan yang halus dan geometri yang rumit.
     Pemesinan merupakan operasi proses sekunder karena biasanya dilakukan pada benda kerja yang dihasilkan oleh proses primer seperti penuangan atau pengecoran (casting), proses pengolahan bentuk (metal forming), pengecoran panas dan penempaan. Karena bentuk yang beraneka ragam maka proses pemesinan yang dilakukan bermacam-macam sesuai dengan bidang yang dihasilkan silindrik atau rata.
     Pada praktikum CNC ini, proses pemesinan merupakan langkah lanjut membuat atau merancang desain yang akan dibuat, yaitu perancangan dari vector ataupun bitmap 2D atau 3D. Pada proses ini, secara garis besar ada dua langkah yang akan dilakukan yaitu, Roughing dan Finishing (namun untuk praktikum ini langsung pada proses finishing mengingat keterbatasan waktu dan benda kerja yang cukup lunak yaitu lilin/Wax).
     Roughing  merupakan proses pemesinan dimana hasil dari proses ini masih kasar atau tidak halus seperti motif yang telah dibuat. Pada proses ini akan menggunakan pahat jenis end mill dengan ukuran pahat nantinya disesuaikan dengan desain hasil perancangan. Sedang untuk finishing merupakan proses akhir atau penghalusan dari proses roughing. Pada proses ini kita akan menggunakan pahat jenis ball nose.
    


1.4.3.      Jenis – jenis mesin CNC
 Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin CNC dalam mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu :

a)              Mesin Bubut CNC
CNC Two Axis atau yang lebih dikenal dengan    Mesin Bubut (Lathe Machine) 

b)              Mesin Frais CNC
Mesin CNCThree Axis atau yang lebih dikenal                                 dengan Mesin Frais (Milling Machine).

      
(mesin bubut CNC)                    (mesin milling CNC)

1.4.4.      Proses Pengecoran

Proses pengecoran adalah suatu proses pembuatan yang pada dasarnya merubah bentuk suatu bahan material (logam, komposit, lilin, dll) dengan cara mencairkannya kemudian dimasukan ke dalam suatu cetakan dengan dituang atau ditekan.Dalam cetakan material cair akan mengalami pembekuan dan menyusut.


Produk hasil pengecoran dapat langsung dipakai sebagai produk akhir. Akan tetapi kabanyakan masih memerlukan proses lanjut seperti proses pemotongan, penyambungan, pembubutan, pemesianan, perlakuan panas atau penyelesaian lainnya.
Ada berbagai macam jenis proses pengecoran namun untuk pengecoran lilin tidaklah serumit pada pengecoran logam dan material keras lainnya mungkin hanya dalam penuangan lilin panas saat cair harus diperhatikan beberapa hal, karena jika lilin terlalu panas maka lilin yang akan terbentuk terkadang malah akan mengalami cacat dalam.








BAB II
LANGKAH KERJA
2.1.         Log Book Langkah Kerja
No

Uraian Kegiatan Dan Sketsa Gambar

Waktu
Alat yang Digunakan
1.
Menggambar desain di CAD 2D



a.Gambar rencana velg racing
3 jam
Software CAD

b.Gambar rencana tiang penyangga
3jam
Software CAD

c.Gambar rencana dudukan bawah
3jam
Software CAD

d.Gambar Susunan “Velg Racing UMY”
1jam
Software CAD
2.
Menggambar 3 D



a. Gambar 3D velg racing
2jam
Software CAD

c.Gambar 3D tiang penyangga
2jam
Software CAD

c.Gambar 3D dudukan bawah
2jam
Software CAD

d.Gambar 3D Susunan “Velg Racing UMY”
1jam
Software CAD
3.
Menggambar desain di Art CAM



a.Gambar CAM velg racing
2 jam
Software Art CAM

b.Gambar CAM tiang penyangga
1jam
Software Art CAM

c.Gambar CAM dudukan bawah
1jam
Software Art CAM
4.
Konsultasi desain ke Co_ast
1jam
-
5.
Gambar rencana cetakan cor



a.Gambar cetakan velg racing
30 menit
Penggaris &Pensil

b.Gambar cetakan tiang penyangga
30 menit
Penggaris &Pensil

c.Gambar cetakan dudukan bawah
30 menit
Penggaris &Pensil
6.
Pembuatan cetakan cor



a.Cetakan Velg Racing
1jam
Gunting Plat Seng

b.Cetakan tiang penyangga
1jam
Gunting Plat Seng

c.Cetakan dudukan bawah
1jam
Gunting Plat Seng
7
Persiapan pengecoran  lilin



a.Merajang lilin
1jam
Pisau cutter

b.Memasak lilin
30 menit
Panci &Kompor listrik

c.Pewarnaan lilin sesuai rencana
5menit
Sendok

d.Memberi lapisan malam ke pinggir cetakan agar cetakan tidak bocor
30 menit
-
8
Pengecoran lilin



a.Menuang lilin cair panas ke cetakan
15menit
-

b.Membersihkan peralatan kerja
15menit
Sapu &Kemoceng
9
Pedinginan
1 malam

10
Pembokaran semua cetakan
2 jam
Cutter & gunting




11
Pengikisan cetakan sesuai ukuran rencana
3 jam
Cutter &Penggaris
12
Persiapan Pemesinan



Menyiapkan File gambar desain yang sudah di buat di Art CAM
15menit
Flashdisk
13
Mulai Pemesinan



A.    Pengerjaan velg racing



Pengerjaan pertama kedalaman 9mm
105menit
CNC MDX-20

Pengerjaan kedua kedalaman 20mm
170menit
CNC MDX-20

Pemberian nama di velg / finishing
205menit
CNC EGX-15

B.     Pengerjaan tiang penyangga



Pengerjaan pertama kedalaman 9mm
70menit
CNC MDX-20

Pengerjaan kedua kedalaman 20mm
105menit
CNC MDX-20

Pengerjaan ke tiga(karena kesalahan roughing)
240menit
CNC MDX-20

C.     Pembuatan dudukan bawah



Pengerjaan pertama kedalaman 9mm
95menit
CNC MDX-20

Pengerjaan kedua kedalaman 20mm
53menit
CNC MDX-20

Pengerjaan ketiga kedalaman 27mm
51menit
CNC MDX-20

Penamaan dudukan/pemberian nama pada plakat
150menit
CNC EGX-15
14
Pengerjaan Finishing
4jam


Dari uraian log book diatas alokasi waktu total untuk pengerjaan pembuatan piagam “Velg Racing UMY” dari proses desain hingga pengerjaan akhir/finishing adalah 33jam 144 menit atau (73.04’’)  73jam 4menit.

2.2.         Langkah Pemograman Art CAM
Karena pada saat proses pengerjaan pembuatan desain menggunakan bantuan software CAM maka contoh penulisan program juga akan menggunakan langkah-langkah penulisan/pembuatan desain pada software CAM. Langkah penulisan program terbagi menjadi tiga bagian desain terpisah yaitu sebagai berikut :
a.       Penulisan program untuk desain Velg Racing
b.      Penulisan program untuk desain Tiang Penyangga
c.       Penulisan program untuk desain Dudukan Bawah
2.2.a. Penulisan Program untuk desain Velg Racing
1.        Buka program atau software CAM.
 
2.        Setelah itu klik Create New Project lalu klik File New Model.
3.        Setelah itu atur ukuran untuk Height (Y) 140mm, dan Width (X) 140mm lalu   tekan OK.
4.        Setelah muncul lembar kerja seperti diatas maka langkah selanjutnya adalah membuat garis bantu pada sisi tengahnya dengan klik Create Polyline dan mulai membuat garis bantu tengah melintang.

5.        Setelah garis melintang selesai dibuat seperti gambar diatas maka langkah selanjutnya adalah menempatkan garis-garis tersebut agar dapat lurus melintang tepat pada lembar kerja dengan cara klik kedua garis melintang tersebut lalu klik Align LeftCenter in Pages.

6.        Lalu buat lingkaran sebesar  D = 120 mm, dengan cara klik Create Circle lalu klik Diameter pada Circle Size dan isikan angka 120 mm lalu klik Create Close.
           
7.        Setelah itu klik lingkaran tersebut agar berada ditengah dengan cara seperti langkah no 5 diatas.
8.        Setelah itu ulangi langkah pada no 6 dan 5, untuk membuat lingkaran dengan D= 110mm, 105mm, 35mm, dan 30mm.
9.        Lalu mulai bentuk kaki velg dengan cara klik Create Rectangle lalu isikan pada kolom Width = 20mm, Height = 60 mm dan klik Crete Close lalu Tengahkan dan geser kebawah.
      


10.    Lalu langkah selanjutnya adalah membuat Radius pada kaki-kaki dengan cara membuat lingkaran D=20mm sebanyak 2 kali lalu geser tepat berimpit dibawah kaki-kaki velg, setelah itu langkah selanjutnya adalah memotong lingkaran tersebut dengan klik Trim Vector Into Section dan mulai buat radius seperti gambar dibawah.
   
11.    Langkah selanjutnya adalah menggandakan kaki velg tersebut menjadi 3bagian melintang dengan cara klik bagian yang digandakan lalu klik Blok Copy/Rotate Rotate Copy AngleTotal360 isikan Number of Obyek sebanyak 16 lalu klik Pick Center With Mouse dan klik center diameter dan klik Aply Close.

12.    Lalu langkah selanjutnya adalah memotong/menghapus dan merapikan garis yang tidak diperlukan dan buat kaki velg menjadi tiga bagian.
13.    Setelah itu Tuliskan Nama HMM pada ketiga kaki velg tersebut dan buat logo JTM UMY pada tengah Velg dengan cara sbb klik Create Vektor Text atur Font,Size,Character, dan Line huruf setelah itu klik pada bagian lembar kerja dan mulai menulis huruf, setelah itu rapikan dan Copy huruf menjadi tiga buah dan pasangkan masing-masing huruf ke bagian velg.
14.    Setelah itu buat logo JTM UMY dengan langkah yang sama pada pembuatan huruf namun kali ini ada tambahan untuk membuat bentuk bulan sabit diatas tulisan yaitu klik Create Polyline pada atas huruf Y lalu klik Arcs dan buat bentuk bulan sabit diatas huruf ,lalu buat tulisan Teknik Mesin dibawahnya.
15.    Setelah gambar 2D sudah jadi langkah selanjutnya adalah mengubah gambar ke desain 3D dengan klik 3D View untuk melihat gambar 3D lalu isikan tebal dan kedalaman benda dengan cara klik garis yang akan dibuat tebal lalu isikan berapa ketebalan jika menambah ketebalan klik Add dan jika mengurangi/membuat cekung klik Subtrack (namun perlu diingat jika garis yang dapat di Add dan Subtract hanyalah garis yang tersambung ).
16.    Cara menyambung garis yang ingin di Add dan di Subtract adalah dengan mengklik garsi tersebut lalu klik Join Vectors With Coinsident Start or End Point lalu klik Join
17.    Pertama klik double garis pinggir D=120mm dan D=110mm, lalu Add setebal 30mm lalu klik AplyClose.
 
18.    Lalu klik kaki velg dan Add setebal 28mm.
19.    Setelah itu Add lingkaran kecil ditengah setebal 30mm dengan angle 20.
20.    Setelah itu Buat nama dengan mensubtrak tulisan HMM sedalam 2mm dan mengAdd logo JTM UMY setebal 1.5mm.

2.2.a. Penulisan Program untuk desain Tiang Penyangga
1.        Buka program atau software CAM.
2.        Setelah itu klik Create New Project lalu klik File New Model.
3.        Setelah itu atur ukuran untuk Height (Y)200mm, dan Width (X) 140mm lalu   tekan OK.
4.        Setelah muncul lembar kerja seperti diatas maka langkah selanjutnya adalah membuat garis bantu pada sisi tengahnya dengan klik Create Polyline dan mulai membuat garis bantu tengah melintang.
5.        Mulai membuat kotak dengan panjang 115mm dan lebar 10mm, lalu tengahkan dan geser ke bawah.
6.        Buat kaki penyangga dengan membuat 2 kotak dengan panjang 30mm dan lebar 25mm setelah itu atur jarak tengah kaki yaitu 30mm dan jarak samping kaki 17.5mm.
 
7.        Setelah itu buat kotak dengan ukuran panjang 90m lebar 90mm dan buat garis penghubung ke kotak bawah.
8.        Setelah itu potong garis yang tidak diperlukan dan buat dua lingkaran dengan masing-masing diameter 75mm dan pasangkan pada dua sisi kubus 90mm pada bagian bawahnya.
9.        Lalu potong dan hapus garis yang tidak diperlukan sesuai dengan rancangan desain dan buat satu lingkaran lagi diatas sebesar D = 120mm dan pasang pada bagian atas lalu potong dan hapus lingkaran serta garis tidak berguna sesuai rencana
.
10.    Setelah itu buat lingkaran dengan diameter 75mm, dan 35mm lalu bentuk sebuah diskbrake seperti pada gambar rencana serta buat lingkaran sebesar D = 6 mm dengan pola seperti desain pada bagian dalam Disk.
  



11.    Selanjutnya setelah desain 2D jadi adalah membentuk desain kedalam 3D, pertama adalah klik pada desain utama yaitu bagian atas dan dua kaki penyangganya dan Add setebal 12mm

12.    Setelah itu klik bagian kaki-kaki dan Add setebal 8mm,
13.    Setelah itu klik bagian kotak berukuran panjang 115mm lebar 10mm dan Add setebal 10mm
14.    Setelah itu Add diskbrake dan subtrak untuk lingkaran kecilnya sesuai dengan rencana pada desain, dan hasilnya adalah sebagai berikut.

2.2.a. Penulisan Program untuk desain Dudukan Bawah
1.    Buka program atau software CAM.
2.    Setelah itu klik Create New Project lalu klik File New Model.
3.    Setelah itu atur ukuran untuk Height (Y)120mm, dan Width (X) 150mm lalu   tekan OK.
4.    Setelah muncul lembar kerja seperti diatas maka langkah selanjutnya adalah membuat garis bantu pada sisi tengahnya dengan klik Create Polyline dan mulai membuat garis bantu tengah melintang.
5.        Mulai membuat kotak sebesar Height 80 mm dan Width 120mm dengan klik  Create RectangleCreateClose, lalu tengahkan.
6.        Lalu buat kotak sebesar Height 45mm dan Width 120mm dengan cara sama seperti no 5 diatas lalu geser kebawah hingga berimpit dengan garis kotak besar dan membuat kotak besar terlihat terbagi 2 bagian.
.  
7.        Lalu buat 2 kotak sebesar Height 20mm dan Width 25mm, lalu pasang di dalam kotak sebelah atas dengan jarak kedua kotak 30mm dan jarak dari atas 10mm dari samping 20mm.
8.        Setelah itu buat kotak lagi dengan Height 35mm dan Width 110mm, lalu pasangkan kedalam kotak sebelah bawah dan atur supaya berada di tengah.
9.        Setelah itu beri nama pada kotak kecil dibawah atau kotak name plate tersebut dan atur agar terlihat rapi.
10.    Setelah itu buat desain menjadi sebuah desain 3D dengan Add kotak besar sebesar 30mm.
11.    Setelah itu buat kotak menjadi tirus dengan cara klik Fade Relief Startkotak ukuran Hight 45mm Width 120mm (klik bagian atas tepat ditengahnya lalu tahan dan klik sampai digaris paling bawah) lalu isikan Fade Strenght sebesar 70%
12.    Setelah itu langkah selanjutnya adalah menSubtrak 2kotak kecil sedalam 30mm, dan menSubtrak kotak dengan Height 35mm dan Width 110mm sedalam 2mm.
 
13.    Langkah terakhir adalah Add dan Subtract nama sesuai dengan desain. Hingga hasil akhir kurang lebih menjadi seperti ini.


2.3.         Langkah Pemesinan (menjalankan Perintah di CNC)
1.      Open file yang akan dilakukan pemesinan (contoh: ambil salah satu pengerjaan misal untuk dudukan bawah) lalu klik ReliefsCreate Triangle MeshCreate TriangleSave Triangle. Lalu setelah itu buat Folder nama kelompok tulis nama untuk desain yang dikerjakan dan Save as Type ke Binary STL Files kedalaman nama kelompok yang tadi dibuat lalu klik Save.
2.      Tahap Persiapan
a)        Untuk persiapan buka kembali ArtCAM dan simulasikan gerak pahat dari hasil desain.Pastikan kedua file pemesinan disimulasikan dan ingat gerakan pahat dari hasil simulasi.
b)        Untuk persiapan mesin, pastikan kondisi
                                                   I.              Mesin masih dalam kondisi off
                                                II.              Pahat terpasang
                                             III.              Kabel koneksi kekomputer  telah tersambung dengan benar
                                             IV.              Kabel power supply telah terhubung baik
c)        Setelah keempat hal diatas diperiksa, mulai menyalakan mesin dengan menekan tombol power. Mesin akan melakukan sedikit gerakan dan selanjutnya berhenti.
d)       Tekan tombol view untuk mempersiapkan mesin dalam keadaan ready di koordinat x,y (0,0).
e)        Atur titik  Z=0 dengan menekan tombol panah ke bawah sehingga spindel bergerak sedikit ke bawah
f)         Kembali ke komputer, jalankan program ArtSpool yang ada di kelompok ArtCAM.
g)        Buka satu file md2 yang dibuat pada modul 4.
h)        Selanjutnya klik tombol start transfer dan memulai pengiriman peri   ntah ke mesin.
i)          Setelah semua siap. Klik OK dan mulai mengirim data.
j)          Jika jalan spindel sudah sesuai dengan simulasi, mesin siap digunakan
3.      Pemasangan benda kerja
Memasangan benda kerja di mesin CNC menggunakan perekat. Dengan langkah sebagai berikut :
a)        Membersihkan terlebih dahulu sisi benda kerja.
b)        Memasang Lak ban ke benda kerja.
c)        Memasang Double selotip setelahnya.
d)       Membersihkan meja kerja.
e)        Memasang benda kerja dengan memperhatikan posisi x,y nol pada meja kerja yang berada pada bagian kiri depan.
4.      Mengatur titik Z (nol) pada mesin MDX-20
a)        Setelah benda kerja terpasang dengan baik mulailah menutup pengaman mesin dan klik view agar benda kerja dan mata pahat bisa menempatkan ke titik x,y (0,0).
b)        Mulai mengatur titik nol Z dengan menekan tombol Down untuk menempatkan mata pahat tepat di permukaan benda kerja dan UP jika terlalu dalam.
c)        Mesin siap dijalankan, kembali ke komputer.
5.      Setelah semua siap mulai buka aplikasi untuk menjalankan mesin di komputer dan open File yang tadi sudah di save di Triangle mesh, lalu setting dan atur kedalaman potong, setelah siap lalu klik START.

















BAB III
KEBUTUHAN BAHAN & HARGA JUAL

3.1. Alat dan Bahan yang diperlukan.
3.1.1. Alat yang dibutuhkan :
a)        Seperangkat Komputer
b)        Mesin CNC (MDX-20), (EGX-600)
c)        Kompor Listrik
d)        Panci
e)        Sendok
f)         Gunting seng
g)        Penggaris
h)        Cutter & Gunting kertas
3.1.2. Bahan yang dibutuhkan :
a)        Lilin (paravin)
b)        Plat  Alumunium
c)        Pastel/malam
d)        Lak ban
e)        Double selotip
f)         Pewarna lilin
g)        Alkohol/Spritus
   3.1.3. Kalkulasi jumlah kebutuhan bahan :
a). Jumlah Lilin yang dibutuhkan  :
Ket :
Þ (rho lilin)=0,805 g/cm3
Sesuai rancangan bentuk dari Plat cetakan cor perhitungan jumlah lilin dapat dihitung sbb :
1.      Rancangan cetakan Velg Racing :
Volume cetakan (dalam cm)  = Px L x T
                                                  = 12,5x 12,5x 4 (cm)
                                                  = 625cm3
Kebutuhan Lilin (kg)                = V x þ (rho lilin)
                                                  = 625cm3x 0,805 g/cm3
                                                                  = 503,12gr
2.      Rancangan cetakan Tiang penyangga :
Volume cetakan (dalam cm)  = Px L x T
                                                  = 15 x 12 x 4(cm)
                                                  = 720 cm3
Kebutuhan Lilin (kg)                = V x þ (rho lilin)
                                                  = 720 cm3 x 0,805 g/cm3
                                                                  = 579,60 gr
3.      Rancangan cetakan Dudukan bawah:
Volume cetakan (dalam cm)  = Px L x T
                                                  = 12,5 x 8,5x 4 (cm)
                                                  = 425cm3
Kebutuhan Lilin (kg)                = V x þ (rho lilin)
                                                  = 425cm3x 0,805 g/cm3
                                                                  = 342,12 gr
       Jadi Total kebutuhan Lilin untuk ketiga rencana Cetakan :
Rancangan (1+2+ 3)    = 503,12+ 579,60 + 342,12 (gr)
                                                 = 1.424,84 gr
                                                 = 1,42 Kg = 1,5kg (dibulatkan)
b). Plat seng Alumunium yang dibutuhkan  :
Sesuai rancangan bentuk dari Plat cetakan cor perhitungan jumlah Plat seng dapat dihitung sbb :
1.      Rancangan Plat seng Velg Racing  :
Luas cetakan (dalam cm)          = P x L
                                                  = 51 x 4
                                                  = 204cm2
2.      Rancangan Plat seng Tiang Penyangga  :
Luas cetakan (dalam cm)          = P x L
                                                  = 55 x 4
                                                  = 220cm2
3.      Rancangan Plat seng Dudukan Bawah  :
Luas cetakan (dalam cm)          = P x L
                                                  = 43 x 4
                                                  = 172cm2
Jadi Total kebutuhan Lilin untuk ketiga rencana Cetakan :
Rancangan (1+2+ 3)    = 204 + 220 + 172 (cm2)
                                                 = 596 cm2
                                                                  = 600 cm2 (dibulatkan)
c). Malam yang dibutuhkan  :
Sesuai rancangan bentuk dari desain cetakan cor perhitungan jumlah malam kira-kira menghabiskan 2 bungkus.
            d). Lak Ban membutuhkan 1 gulung (itu masih sisa banyak).
            e). Double selotip membutuhkan 1 gulung (itu masih sisa banyak).
            f). Pewarna lilin menghabiskan 2 bungkus (warna kuning dan merah).
            g). Alkohol/Spritus membutuhkan 1 botol (masih sisa).

3.1.4. Kalkulasi biaya pembelian kebutuhan bahan :
      a). Biaya pembelian lilin  1,5 kg       = 1,5 kg x @ Rp. 19.500
                                                          = Rp. 29.250,-
      b). Biaya pembelian plat seng 600 cm2  = 600 cm2x @ Rp. 6,-
                                                               = Rp. 3.600,-
        Ket : karena seng dijual ukuran 50x50 (cm) /@ Rp. 15.000,- hitungan diatas hanya untuk menghitung harga yang harus dikeluarkan untuk membuat cetakan (untuk keperluan menentukan harga jual), namun pembelian tetap membeli ukuran 50x50 yaitu Rp .15.000,-














                c). Biaya pembelian malam      = 2 (bungkus) x @ Rp. 7.000,-
                                                                                      = Rp. 14.000,-
                d). Pembelian Lak Ban                                             = Rp. 7.000,-
                   *biaya yang terpakai diperkirakan hanya              = Rp. 3.000,-
                e). Pembelian Double selotip                               = Rp. 7.000,-
                   *biaya yang terpakai diperkirakan hanya  = Rp. 3.000,-
                f). Pembelian Pewarna                      = 2 (bungkus) x @ Rp. 3.500,-
                                                                                      = Rp. 7.000,-
                   *biaya yang terpakai diperkirakan hanya  = Rp. 3.500,-
                g). Pembelian Alk0hol/Spritus                                  = Rp. 3.000,-
                   *biaya yang terpakai diperkirakan hanya = Rp. 2.000,-
3.2. Kalkulasi Harga jual.
a)      Maka total biaya pengeluaran untuk membeli kebutuhan bahan adalah jumlah dari semua uraian kalkulasi biaya pembelian kebutuhan bahan diatas yaitu sebesar Rp. 70.850,-  , karena pada pembelian bahan yang tidak langsung habis semua dalam satu produksi seperti : Lakban, Spritus, Double selotip, Pewarna. Maka perhitungan harga untuk bahan menjadi Rp. 58.350,-
b)      Sedang untuk biaya kerja atau waktu kerja jika per jam dihargai Rp. 1.500,- maka harga upah adalah ,          = @Rp.1.500,- x 73 jam
                                                    = Rp. 109.500,-
c)      Sedang untuk pemeliharaan alat adalah Rp. 25.000,-
d)     Biaya listrik adalah Rp. 15.000,-





e)      Biaya pembuatan Pamflet 10.000,-
Jadi total kalkulasi biaya yang ditanggung untuk membuat produk adalah jumlah dari semua uraian kalkulasi harga jual diatas yaitu sebesar Rp. 217.850,-  maka dibulatkan menjadi Rp. 220.000,-.
Jadi harga jual produk adalah Rp. 220.000,-  ( Dua Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah ).
Harga diatas adalah kalkulasi harga untuk pembuatan produk dalam jumlah 1 buah, jika produksi lebih dari satu buah maka untuk harga barang bisa menjadi lebih murah, karena tersupsidi dari beberapa jumlah bahan yang tidak habis pemakaiannya dalam satu produksi, serta pembuatan desain dan perancangan yang bisa sekali pakai untuk banyak produksi. Harga untuk produksi massal diperkiran menjadi Rp. 160.000,-  sampai  Rp 180.000,-  (Seratus Enam Puluh Ribu Rupiah) sampai (Seratus Delapan Puluh Ribu Rupiah).

Untuk strategi promosi pemasaran awal maka harga produksi tunggal yaitu   Rp. 220.000,-  dipotong discount 25 % menjadi Rp. 165.000,- (Seratus Enam Puluh Lima Ribu Rupiah ).
READMORE - Laporan CNC/CAM kelompok Rangers Sumber : http://m-wali.blogspot.com/2011/04/membuat-readmore-otomatis-di-blog.html#ixzz1oFggoiz2